Petani Di Kabupaten Ngawi Panen Tikus Sawah – Cahaya matahari yang terik gak membuat surut semangat beberapa petani di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi buat bersaing tangkap tikus dengan tangan kosong. Duh ngapain susah-susah sich?
Rupanya perlombaan ini diadakan sesudah petani merasa kenyataan kalau banyak korban jiwa melayang-layang sebab petani menempatkan perangkap tikus beraliran listrik di sawah. Bukannya tikus yang mengenai, tapi jadi nyawa pemilik tempat atau petani yang melayang-layang sebab tersengat listrik.
Mereka selanjutnya kapok memakai perangkap tikus sesuai ini. Terus buat menstimulan petani supaya pengen kembali memakai trik tradisionil buat tangkap tikus, perlombaan ini lantas diadakan.
“Cukup bisa hadiah, pak. Hasil tangkapan tikus dibeli,” jelas salah satunya petani yang mengambil sisi dalam perlombaan ini, Prijono (60).
Menurut Prijono, satu ekor tikus hasil tangkapan petani dihargai sebesar Rp 1.000 oleh kades. Oleh penduduk ditempat, lomba sesuai ini biasa dimaksud ‘gropyokan (berebutan) tikus’.
Kecuali dengan tangan kosong, beberapa petani memakai beragam kiat buat melumpuhkan tikus seperti masukkan belerang ke sarang tikus atau uap panas ke sarang dengan pertolongan elpiji.
Ditambahkan Kepala Desa Dempel, Sugeng, kecuali kurangi korban jiwa gara-gara banyak tikus di sawah, beberapa petani pun semangat ikuti perlombaan sebab banyak hama tikus yang menyerang bibit padi mereka.
“Hama tikus sekarang mencurigakan petani sebab mengonsumsi bibit padi yang disemaikan serta siap tanam hingga petani mesti menyemaikan kembali benihnya. Jadi 2x petani mempersiapkan bibitnya,” tukasnya.
Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar yang datang dalam perlombaan ini menjelaskan gropyokan tikus ini dibutuhkan supaya petani kembali memakai penghilang hama yang ramah lingkungan, mengingat banyak korban jatuh gara-gara perangkap tikus beraliran listrik.
“Sepanjang 1 tahun ini udah ada tujuh korban jiwa gara-gara perangkap tikus listrik. Kami memohon petani buat mengaplikasikan trik penghilang tikus yang ramah lingkungan ini,” pungkasnya.
Dalam lomba yang berjalan mulai sejak pagi sampai ini sore, beberapa petani lantas sukses menghimpun keseluruhan kurang lebih 500 ekor tikus.